LEMBAGA PELATIHAN KURSUS SWASTA BERKAT MANDIRI

Selamat datang di website resmi kami sebagai informasi bagi anda yang akan mengikuti pelatihan bersertifikat resmi dan berkompeten

LEGALITAS LEMBAGA

LPKS BERKAT MANDIRI Sudah berdiri sejak tahun 2015 dan memiliki ijin resmi dari Dinas Pendidikan dan Dinas Ketenaga kerjaan.

AKREDITASI LEMBAGA

Kami sudah terkareditasi baik oleh BADAN AKREDITASI NASIONAL maupun LEMBAGA AKREDITASI PELATIHAN KERJA

PELATIHAN TEKNISI SMARTPHONE

Paket Pelatihan teknisi smartphone melalui program PKW (Pendidikan Kecakapan Wirausaha).

PELATIHAN ELEKTRONIKA

Pelatihan Teknsisi elektornika level 3 melalui Program PKK

Tampilkan postingan dengan label Lomba Media Pembelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lomba Media Pembelajaran. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Februari 2012

MATERI LOMBA

Materi Lomba yang akan saya usulkan adalah Microsoff Office Word,Microsoft Office Excell,Microsoft Office Power Ponit, Yang Mana materi tersebur terdapat pada Sekolah Menengah Kejuruan dengan Mata Pelajaran KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI).
   Saya mengambil materi ini karena hal tersebut saya lakukan pada sekolah tempat saya Mengajar yaitu di SMK PELAYARAN PEMBANGUNAN Pontianak yang mana saya selaku Guru Mata Pelajaran KKPI dan say mengajar pada materi yang saya sebutkan diatas .
nah dalam hal tersebut saya menggunakan fasilitas Google Docs yang mana fasilitas tersebut dapat di gunakan untuk membuat document word,excel dan power point secara online jadi ketika kita mengetik secara bersamaan maka kita akan bisa melihat semua hasil yang di ketik oleh teman-teman  yang ada pada akun gmail.

E-LEARNING MENGGUNAKAN BLOG

Blog merupakan kependekan dari asal muasal katanya yaitu WebLog = web+log. Yang merupakan penyebutan istilah “Logging The Web” adalah memasuki web dan menuliskan ‘kesimpulan link-link mana yang menarik‘ dan memberikan pendapat tentang link tersebut di jurnal online mereka.
Asal usul Blog Blog merupakan hasil evolusi dari diary online: Diary atau catatan harian mengenai pendapat, opini, dan apapun itu dalam bentuk yang dipublikasikan secara online (menggunakan website). Salah seorang pioneer dari internet-based journalist ini adalah Justin Hall, yang melakukan membuat online diarynya Justin Links From The Underground ketika dia masih merupakan pelajar dari Swarthmore College.
Kala itu, Blog (atau ketika itu bernama online diary) pada umumnya merupakan website yang berisi kumpulan link menuju halaman web lain yang disertai komentar dan opini pemilik online diary tersebut mengenai halaman dari tujuan link tersebut. Sehingga online diary ketika itu bisa juga dikatakan sebagai katalog link berdasarkan opini pemilik. Para diarist adalah editor yang memilih link mana yang menarik dan menampilkan link tersebut di online diarynya.

Pada tahun 1997, Jorn Barger, seorang programer yang juga mengelola website online diary “robot wisdom” menciptakan istilah weblog yang diambil dari kata “logging the web”. Logging bisa diartikan masuk. So, logging the web bisa diartikan “memasuki web”. Korelasinya adalah blogger awal di kala itu merupakan orang yang masuk ke belantara web dan menyortir link-link menarik berdasarkan opininya.
Hingga 1998, baru ada beberapa website yang dapat diidentifikasikan sebagai blog, hingga ketika itu menjelajahi semua weblog masih memungkingkan untuk di lakukan. Pada tahun 1999, Peter Merholz menyebutkan istilah weblog sebagai wee-blog, hingga akhirnya dibuat pendek menjadi blog saja. Orang yang mengelola blog kemudian di sebut “blogger”.
Dari titik itulah semuanya berubah. Semakin hari, semakin banyak orang yang membuat blog. Pertumbuhan blog menjadi semakin signifikan ketika Pitas merilis Blogger.com pada Juli 1999. Blogger.com merupakan web service yang memungkinkan orang yang bahkan tidak memiliki kemampuan html sekalipun mampu menciptakan dan mengelola blog. Di titik ini, blog benar-benar berubah. Bahkan definisi blog mulai bergeser.
Blog yang awalnya merupakan kumpulan link yang dikomentari oleh pemilik blog, mulai bergeser menjadi media ekspresi bebas semau pemilik blog yang ditampilkan secara kronologis terbalik. Dari sini, semuanya benar-benar berubah. Blog bertumbuh demikian cepat. Terlebih setelah Movable Type diluncurkan dan wordpress sebagai project kelanjutan cms b2 dirilis ke publik sebagai blog engine.
Setelah itu, blog dan blogosphere terus berevolusi menjadi blogosphere dan muncul versi blog yang lain seperti wordpress, typepad dan lainnya.
49 | P a n d u a n M u l t i m e d i a E - L e a r n i n g B l o g
Persyaratan Umum Mendaftar Blog
Untuk mendaftar blog atau blog gratis secara umum yang diperlukan adalah account email. Anda harus mempunyai sebuah account email aktif yang digunakan untuk verifikasi data account blog anda. Untuk yang belum memiliki email dapat dilihat pada cara pembuatan accout email di gmail.com diatas.
Contoh email yang akan digunakan untuk mendaftarkan blog berikut adalah:
imambloggers2010@gmail.com


Fitur weblog
Weblog terbaru mempunyai beragam fitur yang kaya tergantung add-on yang terpasang pada server. Secara umum dapat dikategorikan dalam tiga besar yaitu:
 Publishing Text & Rich tect HTML Blog mempunyai kemampuan melakukan publishing text HTML dengan mudah tanpa Harus tahu format dan TAG HTML, sebab sudah dilengkapi editor yang mirip dengan MSWORD.
 Publishing Multimedia Image Blog mempunyai kemampuan publishing menggunakan gambar yaitu terdapat tools untuk upload dan menyisipkan gambar.
 Publishing Multimedia Audio, Video Blog mempunyai kemampuan publishing multimedia audio dan video dengan mengupload video tersebut dan menyisipkannya dalam content HTML.

Lomba Media Pembelajaran Berbasis TIK

TEMA PEMBUATAN BAHAN  AJAR INTERAKTIF DAN MULTIMEDIA ONLINE
 (E-LEARNING) MENGGUNAKAN BLOG

P a n d u a n M u l t i m e d i a E - L e a r n i n g B l o g


A. Membuat Akun E-mail Melalui Gmail
  1. Fungsi Email
       Email merupakan sarana komunikasi atau identitas yang dapat disamakan dengan sebuah Kotak pos dan juga KTP dalam dunia nyata. Email ini befungsi ganda seperti yang telah disebutkan:
1. Sebagai sarana berkirim email surat dan sebagainya, email merupakan kotak pos yang efektif, cepat dan delivery order. Sekali kirim kita dapat menyampaikan untuk banyak orang dan dapat disertai dengan attachment dan lainnya ke tempat yang jauh sekalipun. Sudah bukan jamanya lagi berkirim surat dan SMS. Gunakan email untuk komunikasi efektif, murah dan mudah.
2. Sebagai sarana identitas diri. Email dalam banyak hal berfungsi seperti KTP digital yang digunakan unutk melakukan verifikasi apakah benar akun yang akan kita buat merupakan manusia dan bersumber dari orang yang benar? Email akan digunakan oleh penyedia berbagai layanan untuk melakukan konfirmasi dan verifikasi akun yang dibuat misalnya blog, yahoo messenger, facebook, koprol dan lainnya. Karena itu memiliki email adalah “wajib” bagi yang akan menggunakan media online dan internet.
a. Membuat Akun Gmail
Buka browser anda (firefox atau internet explorer) ketik alamat http://gmail.com

Contoh Pengisian Form Registrasi Gmail yang benar


Lanjutkan ke tahap berikutnya, Bila ada error: perhatikan pesan erornya

Jika Sudah Sukses Maka Akan Tampil seperti dibawah ini



b. Berkirim E-mail dengan Gmail

B. MEMBUAT BAHAN AJAR DENGAN MULTIMEDIA (Menggunakan Camtasia)

       Camtasia merupakan produk dari www.techsmith.com , berupa sejenis tool untuk membuat tutorial penggunaan komputer dengan mudah. Tool ini serupa dengan screen recorder yang akan merekan keseluruhan aktivitas kita menggunakan computer dalam bentuk movie yang selanjutnya dapat diedit dan disisipi catatan lain. Tool ini akan mempermudah kita dalam membuat bahan ajar multimedia. Sebenarnya banyak tool sejenis camtasia seperti fastone, screen record dan beragam nama produk lain. Tetapi untuk sekarang (2010) camtasia adalah 1 diantara yang terbaik, Included recording dan editing dalam 1 paket.

Instalasi Tool Camtasia
   Sebelum Melakukan Proses Instalasi Mungkin Anda Belum Punya MASTER dari CAMTASIA Silakan Unduh dulu    DISINI  .....
    Untuk menginstall camtasia click setup.msi yang terdapat dalam cd tutorial ini . Ikuti terus dengan tombol next.



       Klik Next Masukan key bila mempunyai lisence atau pilih 30 day evaluation bila ingin mencoba selama 30 hari.


Instalasi Selesai


Setelah Selesai Jalan kan Aplikasi nya 
Berikut Adalah Tampilan Dari APLIKASI CAMTASIA

Penjelasan Singkat Menu Camtasia (dari menu help)


1. Menu utama yang paling banyak digunakan: Record the Screen, Import Media, Produce and Share your video. 
2. Menu Options Access project, import dan opsi batch seperti juga fungsi penting lain. Contohnya: Snapping       
    options, Playback controls, and User-to-User Forums
3. Editing Dimensions
    Pilih dimensi untuk mengedit video anda. Untuk hasil terbaik, pilih ukuran yang diinginkan untuk video final. 4. Menu bantuan menggunakang Camtasia Studio 7 Pilih Help > Camtasia Studio Help atau klik icon help      
   (ikon tanda Tanya). Help mempunyai semua petunjuk yang diperlukan untuk mengoperasikan camtasia 7. Klik pada ikon: learning center, untuk membuka tutorial pada website techsmith camtasia.
5. Clip Bin
Terdiri dari semua video, audio, and image clips yang diimported ke project sekarang. 
6. Library menyimpan timeline sequences, video, audio, image clips, dan asset lain yang digunakan oleh projek.

7. Task Tabs
Klik tab untuk membuka effects dan opsi editing. Double-click element (callouts, zoom keyframes, etc.) pada timeline untuk otomatis membuka tab terkait. 
8. More Tab Click to access more task tabs.
9.  Timeline Toolbar
Merupakan tool dasar untuk undo dan redo, cut, split, dan lainya. 
10.Timeline Tracks Merupakan semua sequence(kumpulan frame) berurutan dari klip dan efek pada video. Setiap trak terdiri dari beberapa jenis element. contohnya: callouts, cursor keyframes, or audio.
11. Timeline
Berguna untuk mengedit track video

Memulai Project Camtasia
    Penggunaan camtasia sebenarnya mudah, hanya cukup buat project dan record screen, dan selesai lalu publish menjadi video atau web video. Hal yang lumayan sulit adalah mengedit video tersebut dan menambahkan note serta efek-efek tertentu yang membutuhkan ketelitian dalam mengeset timeline dan mengatur resource serta ketekunan dalam mengedit.
Tetapi environtment camtasia 7 sudah sangat memudahkan anda untuk melakukan semua hal tersebut.
Untuk memulai project camtasia click menu: File->New Project.





Kemudian click : Record Screen.
Memilih Ukuran Recording dan Object yang Akan direkam
 Fullscreen: Bila Ingin merekam seluruh aktivitas layar, seukuran monitor
 Custom: Bila ingin merekam hanya daerah tertentu atau memilih window tertentu saja.
 Webcam off/on: Menampilkan webcam (record akan disertai tampilan webcam dari yang merecord)
 Audio on/off: Untuk mengeset audio on atau tidak selama recording

Jika telah siap untuk merekam, click tombol Record, dan tekan F10 untuk menghentikan recording

Contoh Preview Hasil recording



Setelah selesai click tombol Save dan Edit, kemudian akan ditampilkan tombol save: (isikan nama file video rekaman: xxxx.camrec) dan klik save

Langkah selanjutnya dilanjukan ke video Editor.

Pemilihan Ukuran Video Editing
Bila ditampilkan ukuran video editor, pilih sesuai ukuran screen misalnya 1024x768 pixel, atau bila diinginkan output untuk membuat sebuah VCD pilih 640x359pixel. Atau pilih sesuai yang diinginkan bila untuk publikasi web.






Penambahan Callout
Callout: adalah keterangan semacam notes yang ditampilkan diatas video. Callout ini dapat diset jenis, ukuran font, warna transparansi, ukuran, letak, serta waktu callout tersebut ditampilkan. Callout sendiri mempunyai animasi default semacam splash yang muncul dan menghilang.
Setting Callout


Untuk mengahiri callout, klik pada sembarang area di timeline atau videopreview.

Setting Waktu Callout dan Tampilan Antar Callout
Tampak window timeline sudah dizoom dan Callout 2 Muncul setelah Callout 1




Melakukan Produksi Video
Untuk membuat video pilih menu File-> Product and Share




Render Output Isikan nama File dan Pilih Folder output




Proses rendering selesai dan ditampilkan summary dari video out Video siap untuk dipublish dan digunakan pada website atau blogs.




Hasil Publikasi Multimedia Pada Website
Contoh Video Hasil yang ditampilkan pada website

Tujuan dan Mamfaat

B.TUJUAN
     Adapun Tujuan dari tema ini adalah :
1. Para Guru-guru TIK Dapat Lebih Interaktif dalm memamfatkan media multimedia dalam pengajaran.
2. Kemudahan dalam melaksanakan pengajaran , guru akan lebih terbantu untuk membuat media bahan ajar.
3. Dengan Menggunakan Media E-Learning Berbasis Blog dan Multemedia Online Para Guru Akan Lebih Mempermudah dalam memberikan Informasi Kepada Siswanya.


C. MAMFAAT


Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning, di
antaranya adalah:
Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (interactivity enhancement). Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience). Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

Manfaat e-learning juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang :
a. Manfaat bagi siswa


Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning, di
antaranya adalah:
Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (interactivity enhancement). Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience). Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

Manfaat e-learning juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang :
a. Manfaat bagi siswa
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.

b. Manfaat bagi pengajar
Dengan adanya kegiatan e-Learning manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya.
Pengalaman negara lain dan juga pengalaman distance learning di Indonesia ternyata menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain: (a) mampu meningkatkan pemerataan pendidikan; (b) mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah; (c) meningkatkan prestasi belajar; (d) meningkatkan kehadiran siswa di kelas, (e) meningkatkan rasa percaya diri; (f) meningkatkan wawasan (outward looking); (g) mengatasi kekurangan tenaga pendidikan; serta (h) meningkatkan efisiensi. (Soekartawi, 2005)
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Menghemat waktu proses belajar mengajar
  • Mengurangi biaya perjalanan
  • Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)
  • Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
  • Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula (Website Kudos, 2002).
Secara lebih rinci, manfaat e-Learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru:

Dari Sudut Peserta Didik
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik yang (1) belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya, (2) mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajarii materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer, (3) merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan (4) tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.

Dari Sudut Instruktur
Dengan adanya kegiatan e-Learning (Soekartawi, 2002a,b), beberapa manfaat yang diperoleh instruktur antara lain adalah bahwa instruktur dapat: (1) lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, (2) mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak, (3) mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang, (4) mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan (5) memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.

Sedangkan manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
  • Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa? Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus, 2001).
  • Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai metode/media penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik” (Anggoro, 2001).

  • Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.

  • Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya. 

2.

Pendahuluan

A.Latar Belakang
               Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan dunia ajar. Sudah saatnya kita dapat memanfaatkan keberadaan teknologi tersebut untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya yaitu dengan menyediakan bahan ajar yang mudah diperoleh, dimengerti dan menarik untuk dibaca. Pemanfaatan bahan ajar yang sering disebut E-Learning ini banyak sekali keuntungannya. Dalam bahasan ini akan dikupas tentang bagaimana membuat multimedia interaktif e-learning dan cara publikasinya menggunakan web blogs.
Multimedia mempunyai definisi yang luas yang dapat dijabarkan dalam beragam media. Dalam hal publikasi online yang kita bahas disini adalah multimedia berupa audio visual dan representasi dalam bentuk animasi gambar dan suara untuk mendukung dan menjelaskan apa yang dimaksud dalam content. Multimedia sangat efektif untuk menarik minat pembaca membuat betah dan tidak bosan dalam menjabarkan materi secara visual sehingga apa yang dimaksud dalam kontent lebih dapat dipahami.
Media online sangat banyak jenisnya, salah satu yang sering kita akses yang disebut website merupakan media jurnalisme online. Blog merupakan salah satu dari jenis website yang dapat kita manage sendiri dan disediakan gratis oleh beberapa layanan .Sedangkan email merupakan sarana komunikasi online yang mutlak diperlukan dalam dunia online atau maya. Email berfungsi sebaga sarana saling berkirim surat elektronik (baca: kotak pos online) dan juga sebagai identitas diri (baca: KTP Online). Sebelum memulai publikasi online, kita diwajibkan untuk membuat email.
Beragam hal tersebut diatas akan kita bahas satu-persatu demi mewujudkan suksesnya membuat bahan ajar online 

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
             Puji Syukur Kita Panjatkan Atas Kahadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kita taufik dan Hinayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat melaksanakan aktivitas kita dalam kehidupan sehari-hari.
  Alhamdulliahirabbil 'alamin saya dapat menyelesaikan materi LOMBA MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ini walaupun dengan bersusah payah dan banyak tantanngan ,namun atas segala dan Upaya yang sudah saya lakukan saya dapat menyelesaikan bahan Materi yang akan saya perlombakan dalam kegiatan ini.
     Dalam Konteks Media Pembelajaran Berbasis TIK saya mengusung TEMA PEMBUATAN BAHAN  AJAR INTERAKTIF DAN MULTIMEDIA ONLINE (E-LEARNING) MENGGUNAKAN BLOG.

    Tema Ini saya angkat agar para Guru TIK dapat Lebih Memfaatkan Media-media Online Yang sudah tersedia di internet sehingga para guru dapat lebih mudah dalam memberikan bahan ajar kepada siswanya baik dalam bentuk tugas ,modul pembelajaran,dan lainya yang berkaitan dengan media komputer.Pada era sekarang E-learning sudah banyak di terapkan di sekolah-sekolah maju namun terkdang Para Guru yang mengunakan fasilitas e-learning agak sulit digunakan oleh siswanya karena fasilitas nya tidak User Frendly (Mudah Digunakan) dengan demikan saya menyusun Tema ini agar siswa dapat dengan mudah menggukan media tersebut.
   Demikianlah pengantar yang dapat saya sampaikan banyak sekali kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam karya ini maka saya mohon kritik dan saran kepada panitia dan Para dewan juri yang menilai hasil karya ini.


                                                                                                                  Pontianak, 25 Februari 2012


                                                                                                                  Penyusun
     


E-LEARNING

Pengertian E-Learning

eLearning
           Pengertian E-Learning

Sekilas perlu kita pahami ulang apa e-Learning itu sebenarnya. ELearning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.
Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :
* Pembelajaran jarak jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.
Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh


sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.
* Pembelajaran dengan perangkat komputer
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
* Pembelajaran formal vs. informal
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

* Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:
1. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan.
2. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari.
3. Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari.
4. Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.
Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.
E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait. E-learning jenis ini merupakan sebuah system informasi terstruktur yang dibentuk dalam Aplikasi E-Learning LMS.

Plus Minus E-learning
Seperti Sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.
Kuntungan dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
1. melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
2. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
3. mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.



Sejarah dan Perkembangan E-learning
E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
(3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.



ELearning 2.0
Istilah e-Learning 2.0 digunakan untuk merujuk kepada cara pandang baru terhadap pembelajaran elektronik yang terinspirasi oleh munculnya teknologi Web 2.0. Sistem konvensional pembelajaran elektronik biasanya berbasis pada paket pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan menggunakan teknologi Internet (biasanya melalui LMS: moodle, olat, dukeos, dan lainnya). Peran siswa dalam pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan tugas. Kemudian tugas dievaluasi oleh guru. Sebaliknya, e-learning 2.0 memiliki penekanan pada pembelajaran yang bersifat sosial dan penggunaan perangkat lunak sosial (social networking) seperti blog, wiki, podcast dan Second Life. Fenomena ini juga telah disebut sebagai Long Tail learning.
Selain itu juga, E-learning 2.0 erat hubungannya dengan Web 2.0, social networking (Jejaring Sosial) dan Personal Learning Environments (PLE).



Beberapa Alternatif LMS System
Moodle, MOODLE (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) A, free open-source PHP aplikasi web untuk memproduksi program berbasis internet modular yang mendukung pedagogi konstruksionis modern sosial.
Docebo Digunakan dalam pengaturan pendidikan perusahaan dan lebih tinggi. Menawarkan dukungan untuk sejumlah model pembelajaran yang berbeda dan kompatibel dengan SCORM 1.2 dan 2004. Menawarkan antarmuka untuk sistem eksternal seperti konferensi video dan sistem SDM.
eFront Instalasi dasar cukup minimalis, tetapi ini mudah diperluas dengan modul yang tersedia dari situs. versi Komersial dengan fitur-fitur tambahan juga tersedia.
Dokeos Yang sangat baik fitur LMS yang juga menawarkan authoring konten dan alat video conferencing. Mendukung mengkonversi dokumen Office menjadi Belajar Paths. Penawaran pengguna sinkronisasi dengan sistem manajemen SDM seperti Oracle dan SAP.
Claroline Lebih ditujukan pada pendidikan dari arena perusahaan, sistem ini didasarkan pada prinsip-prinsip pedagogis spesifik (seperti Moodle). Mendukung SCORM konten serta dibangun di Wiki dan alat konten online.
ATutor Sebenarnya sebuah LCMS, ATutor juga menawarkan alat untuk pengelolaan pembelajaran. "A" adalah singkatan diakses dan memiliki dukungan yang bagus untuk standar-standar aksesibilitas kunci serta dukungan untuk SCORM, IMS dll
ILIAS Menyediakan alat pengujian dan penilaian serta alat kolaborasi seperti chat dan forum, dan teknologi distribusi seperti RSS dan podcast.
OLAT Sebuah sistem yang ditampilkan pada tahun kesepuluh pembangunan. Baru-baru ini pemenang "Belajar IMS Dampak 'Kepemimpinan Award' 2009 untuk terbaik learning platform open source".
Sakai Ditujukan Universitas, proyek ini memiliki peta jalan yang jelas dan telah tampak pembangunan cukup besar dalam beberapa tahun terakhir. Didukung oleh Yayasan Sakai yang mengelola hubungan dengan pendukung pendidikan dan komersial



.LRN Awalnya dikembangkan di MIT,. LRN mengklaim sebagai perusahaan kelas sumber yang paling banyak digunakan solusi LMS terbuka.
openelms Dipasarkan secara khusus sebagai solusi bisnis, dan klaim basis pelanggan yang beragam yang berkisar dari Merrill Lynch kepada klub Queens Park Rangers sepak bola.
Ganesha LMS ini dikembangkan oleh Anema, telah ada sejak tahun 2001 dan digunakan di beberapa organisasi besar. Situs, dan LMS itu sendiri, yang dalam bahasa Prancis tapi bisa diterjemahkan.